Archive for 2014

Dinosaurus Terbesar Di Tanah Eropa Ditemukan



KOMPAS.com — Ilmuwan di Portugal telah mengidentifikasi apa yang diduga sebagai pemangsa terbesar yang pernah hidup di daratan Eropa.

            Tulang-tulang fosil dari dinosaurus itu diangkat dari sebuah jurang di Praia da Vermelha, di utara Lisabon. Dikenal dengan nama Torvosaurus gurneyi, makhluk karnivor ini diperkirakan memiliki panjang 10 meter dan berat 4 hingga 5 ton. Aspek-aspek lain tentang dinosaurus ini dideskripsikan di edisi terbaru jurnal Plos One.
            Hewan ini dikategorikan sebagai theropod, yaitu pemangsa daging berkaki dua yang bisa diduga sebagai jenis Tyrannosaurus rex. Namun, T gurneyi hidup pada masa yang lebih awal, yaitu pada akhir periode Jurassic, sekitar 150 juta tahun silam."Kita semua tahu tentang T rex, tapi Tyrannosaurus adalah hewan yang berbeda," kata Prof Octavio Mateus dari New University of Lisbon.

            "Dinosaurus kami adalah Jurassic. Perbedaan usianya sangat mengejutkan, yaitu 80 juta tahun. Jadi ketika T rex berjalan di muka bumi, Torvosaurus sudah menjadi fosil," kata Mateus kepada BBC. Para ilmuwan sudah menggali sejumlah bagian tubuh milik Torvosaurus dari formasi batu Lourinha di Portugal. Spesimen ini memiliki telur dan embrio


http://sains.kompas.com/read/2014/03/06/2120444/Dinosaurus.Terbesar.di.Tanah.Eropa.Ditemukan
Vietnam dan Thailand Surplus Produksi, RI Rawan Penyelundupan Beras
http://images.detik.com/content/2014/03/07/4/beras1.jpg

Jakarta -Potensi penyelundupan beras ke dalam negeri tahun ini diperkirakan akan lebih besar bila dibandingkan tahun sebelumnya. Pemicunya, produsen beras utama di dunia seperti India, Thailand, dan Vietnam sedang surplus beras. Pengamat pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia Khudori mengungkapkan Indonesia menjadi target pasar beras ketiga negara tersebut.
            "Proses penyelundupan sangat mungkin terjadi. Apalagi ketiga negara yaitu India, Vietnam dan Thailand sedang mengalami surplus beras," ungkap Khudori kepada detikfinance , Jumat (7/3/2014). Ia mencatat Vietnam di tahun 2013 lalu mengalami surplus beras sebesar 6,68 juta ton dari total produksi sebanyak 43,4 juta ton. Bahkan Badan Pangan Dunia (FAO) memprediksi jumlah surplus beras Vietnam tahun ini bisa mencapai 7 juta ton.
            Selain itu, jumlah pasokan persediaan beras di Thailand jauh lebih besar dari Vietnam. Thailand masih mempunyai stok 14,7 juta ton beras. Sedangkan India produksi beras di tahun 2013 mencapai 105 juta ton atau hingga bulan November 2013 masih surplus sebesar 9,5 juta ton. "Impor beras Indonesia tetap besar meskipun produksi beras kita kan masih surplus," imbuhnya. Sedangkan bila dilihat dari harga, beras impor jauh lebih murah bila dibandingkan dengan harga beras lokal. Salah satu negara yang memberikan harga beras sangat murah adalah Thailand.
            Menurutnya berdasarkan data FAO, harga beras patah 5% Thailand tercatat senilai US$ 449 per ton pada Januari 2014 ini atau, turun 25% dari Januari 2013. Hal itu adalah dampak dari pemerintah Thailand yang memberikan paket subsidi pertanian sebesar US$ 20 miliar sejak tahun 2011. Program ini juga yang memicu penumpukan persediaan beras hingga mencapai 14,7 juta ton tahun ini dari 6,1 juta ton pada 2010.






Jakarta -Potensi penyelundupan beras ke dalam negeri tahun ini diperkirakan akan lebih besar bila dibandingkan tahun sebelumnya. Pemicunya, produsen beras utama di dunia seperti India, Thailand, dan Vietnam sedang surplus beras. Pengamat pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia Khudori mengungkapkan Indonesia menjadi target pasar beras ketiga negara tersebut.
            "Proses penyelundupan sangat mungkin terjadi. Apalagi ketiga negara yaitu India, Vietnam dan Thailand sedang mengalami surplus beras," ungkap Khudori kepada detikfinance , Jumat (7/3/2014). Ia mencatat Vietnam di tahun 2013 lalu mengalami surplus beras sebesar 6,68 juta ton dari total produksi sebanyak 43,4 juta ton. Bahkan Badan Pangan Dunia (FAO) memprediksi jumlah surplus beras Vietnam tahun ini bisa mencapai 7 juta ton. 
            Selain itu, jumlah pasokan persediaan beras di Thailand jauh lebih besar dari Vietnam. Thailand masih mempunyai stok 14,7 juta ton beras. Sedangkan India produksi beras di tahun 2013 mencapai 105 juta ton atau hingga bulan November 2013 masih surplus sebesar 9,5 juta ton. "Impor beras Indonesia tetap besar meskipun produksi beras kita kan masih surplus," imbuhnya. Sedangkan bila dilihat dari harga, beras impor jauh lebih murah bila dibandingkan dengan harga beras lokal. Salah satu negara yang memberikan harga beras sangat murah adalah Thailand. 
            Menurutnya berdasarkan data FAO, harga beras patah 5% Thailand tercatat senilai US$ 449 per ton pada Januari 2014 ini atau, turun 25% dari Januari 2013.
Hal itu adalah dampak dari pemerintah Thailand yang memberikan paket subsidi pertanian sebesar US$ 20 miliar sejak tahun 2011. Program ini juga yang memicu penumpukan persediaan beras hingga mencapai 14,7 juta ton tahun ini dari 6,1 juta ton pada 2010. 

TELUK LAMONG

Sabtu, 01 Maret 2014
Posted by Unknown

TERMINAL TELUK LAMONG MELAYANI KAPAL PETIKEMAS LOKAL

            Pada tahap awal pengoperasian dibulan Juli 2014 mendatang, Terminal Teluk Lamong Surabaya hanya akan melayani kapal peti kemas domestik. Secara bertahap, terminal perluasan dari Pelabuhan Tanjung Perak tersebut akan melayani kapal peti kemas dan curah kering internasional. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT Pelindo III Djarwo Surjanto, dalam siaran pers pada tanggal 1 Maret 2014.

            Saat ini, pembangunan Terminal Teluk Lamong sudah mencapai tahap akhir, tinggal menunggu alat-alatnya datang. Djarwo mengatakan bahwa, sekitar bulan April 2014 mendatang, akan ada 3 crane (Ship to Shore Crane) yang datang dan juga crane di darat (Automated Stacking Crane). Kemudian akan diadakan soft opening pada awal Mei 2014.

            Kepala Humas PT Pelindo III Edi Priyanto mengungkapkan bahwa, Terminal Teluk Lamong tersebut memiliki kedalaman yang cukup idela yaitu -14 meter LWS dan memiliki panjang dermaga petikemas internasional sepanjang 500 meter dan dermaga petikemas domestik sepanjang 450 meter. Sedangkan lapangan petikemas dan curah kering masing-masing seluas 15,86 Ha dan 10 ha. Kemudian, lahan kantor seluas 7 ha.  Pada tahap I pembangunan, Terminal Teluk Lamong akan mampu menampung petikemas domestik sebanyak 342.000 dan petikemas internasional 435.000. pada tahap selanjutnya, daya tampung bakal diperbesar.



GUNUNG KELUD MELETUS

            Gunung Kelud yang secara administratif masuk wilayah Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Blitar, di Jawa Timur, meletus lagi pada Kamis,13 Februari 2014, pukul 22.50 WIB. Letusan ini mengembalikan ciri historis panjang letusan gunung ini, yang hanya berjeda perubahan letusan pada 2007. Gunung Kelud merupakan gunung api bertipe strato. Lokasinya berada di 7 derajat 56 menit Lintang Selatan dan 112 derajat 18 menit 30 detik Bujur Timur. Gunung Kelud memiliki ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut. Letusan terakhir Gunung Kelud sebelum Kamis ini adalah pada 3-4 November 2007. Letusan tersebut ibarat jeda dari ciri khas letusan Gunung Kelud yang biasanya adalah eksplosif, termasuk letusan sekarang. Pada 2007, hanya terjadi letusan efusif, yang memunculkan kubah lava di tengah lokasi yang dulu adalah danau kawah Gunung Kelud.

 
Ribuan korban jiwa dan terowongan Ampera

            Dengan ciri letusan yang eksplosif, Gunung Kelud adalah salah satu gunung api aktif yang mencatatkan ribuan korban jiwa dalam sejarah panjang letusannya, meski dampaknya belum seluar biasa letusan Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat ataupun Gunung Krakatau di Selat Sunda yang sampai mengguncang dunia. Sebelum letusan pada 2007, Gunung Kelud dikenal sebagai gunung api dengan kawah berupa danau. Menurut Surono dalam sebuah wawancara, kedahsyatan dampak letusan dengan tipe kawah semacam Gunung Kelud ini akan berbanding lurus dengan volume air pada danau kawah.

            Letusan efusif pada 2007, telah menyurutkan danau kawah di Gunung Kelud, hanya menyisakan genangan yang bahkan nyaris kering. Namun, sebelumnya upaya untuk menyusutkan volume danau kawah ini juga sudah dilakukan pemerintah, yaitu dengan pembangunan terowongan pembuangan air. Proyek pertama dibangun pada masa pemerintahan kolonial, pada 1926.

            Terowongan tersebut dibangun setelah letusan Gunung Kelud meletus pada 1919 yang menewaskan tak kurang dari 5.160 orang. Terowongan yang dibangun pemerintah kolonial itu sempat tertutup material vulkanik pada letusan 1966 meski lolos dari kerusakan akibat letusan pada 1951. Meski letusan 1919 sudah memakan korban jiwa sedemikian banyak, letusan Gunung Kelud yang paling banyak menewaskan berdasarkan catatan yang ada adalah letusan pada 1586, dengan lebih dari 10.000 orang jadi korban.
            Terowongan pengalir air dari danau kawah buatan 1926 masih berfungsi sampai sekarang. Namun, setelah letusan 1966, Pemerintah Indonesia membangun terowongan baru yang lokasinya 45 meter di bawah terowongan lama. Terowongan baru yang rampung dibangun pada 1967 ini diberi nama Terowongan Ampera. Fungsinya menjaga volume air danau kawah tak lebih dari 2,5 juta meter kubik.
            Pada letusan 1990 yang berlangsung selama 45 hari, material vulkanik yang dilontarkan letusan Gunung Kelud mencapai 57,3 juta meter kubik. Namun, lahar dinginnya mengalir sampai 24 kilometer melewati 11 sungai yang berhulu di Gunung Kelud. Terowongan Ampera pun sempat tersumbat, dan revitalisasinya baru rampung pada 1994.