Popular Posts
-
Dinosaurus Terbesar Di Tanah Eropa Ditemukan KOMPAS.com — Ilmuwan di Portugal telah mengidentifikasi apa yang diduga sebagai pema...
-
TERMINAL TELUK LAMONG MELAYANI KAPAL PETIKEMAS LOKAL Pada tahap awal pengoperasian dibulan Juli 2014 mendatang, Terminal ...
-
GUNUNG KELUD MELETUS Gunung Kelud yang secara administratif masuk wilayah Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, dan Kabup...
-
Vietnam dan Thailand Surplus Produksi, RI Rawan Penyelundupan Beras Jakarta -Poten...
About Us
Total Tayangan Halaman
Blogroll
About
Blogger templates
Blogger news
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Wikipedia
Hasil penelusuran
Translate
Blog Archive
Followers
Mengenai Saya
Blog Archive
Archive for 2014
Dinosaurus Terbesar Di
Tanah Eropa Ditemukan
![](http://assets.kompas.com/data/photo/2014/03/06/2009375dinosaurus-terbesar780x390.jpg)
KOMPAS.com — Ilmuwan di Portugal telah mengidentifikasi apa yang diduga sebagai pemangsa terbesar yang pernah hidup di daratan Eropa.
Tulang-tulang fosil dari dinosaurus itu diangkat dari sebuah jurang di Praia da Vermelha, di utara Lisabon. Dikenal dengan nama Torvosaurus gurneyi, makhluk karnivor ini diperkirakan memiliki panjang 10 meter dan berat 4 hingga 5 ton. Aspek-aspek lain tentang dinosaurus ini dideskripsikan di edisi terbaru jurnal Plos One.
Hewan ini dikategorikan sebagai theropod, yaitu pemangsa daging berkaki dua yang bisa diduga sebagai jenis Tyrannosaurus rex. Namun, T gurneyi hidup pada masa yang lebih awal, yaitu pada akhir periode Jurassic, sekitar 150 juta tahun silam."Kita semua tahu tentang T rex, tapi Tyrannosaurus adalah hewan yang berbeda," kata Prof Octavio Mateus dari New University of Lisbon.
"Dinosaurus kami adalah Jurassic. Perbedaan usianya sangat mengejutkan, yaitu 80 juta tahun. Jadi ketika T rex berjalan di muka bumi, Torvosaurus sudah menjadi fosil," kata Mateus kepada BBC. Para ilmuwan sudah menggali sejumlah bagian tubuh milik Torvosaurus dari formasi batu Lourinha di Portugal. Spesimen ini memiliki telur dan embrio
http://sains.kompas.com/read/2014/03/06/2120444/Dinosaurus.Terbesar.di.Tanah.Eropa.Ditemukan
Vietnam dan Thailand Surplus Produksi, RI Rawan
Penyelundupan Beras
![http://images.detik.com/content/2014/03/07/4/beras1.jpg](http://images.detik.com/content/2014/03/07/4/beras1.jpg)
Jakarta -Potensi penyelundupan
beras ke dalam negeri tahun ini diperkirakan akan lebih besar bila dibandingkan
tahun sebelumnya. Pemicunya, produsen beras utama di dunia seperti India,
Thailand, dan Vietnam sedang surplus beras. Pengamat pertanian Asosiasi Ekonomi
Politik Indonesia Khudori mengungkapkan Indonesia menjadi target pasar beras
ketiga negara tersebut.
"Proses penyelundupan sangat mungkin terjadi. Apalagi ketiga negara yaitu India, Vietnam dan Thailand sedang mengalami surplus beras," ungkap Khudori kepada detikfinance , Jumat (7/3/2014). Ia mencatat Vietnam di tahun 2013 lalu mengalami surplus beras sebesar 6,68 juta ton dari total produksi sebanyak 43,4 juta ton. Bahkan Badan Pangan Dunia (FAO) memprediksi jumlah surplus beras Vietnam tahun ini bisa mencapai 7 juta ton.
Selain itu, jumlah pasokan persediaan beras di Thailand jauh lebih besar dari Vietnam. Thailand masih mempunyai stok 14,7 juta ton beras. Sedangkan India produksi beras di tahun 2013 mencapai 105 juta ton atau hingga bulan November 2013 masih surplus sebesar 9,5 juta ton. "Impor beras Indonesia tetap besar meskipun produksi beras kita kan masih surplus," imbuhnya. Sedangkan bila dilihat dari harga, beras impor jauh lebih murah bila dibandingkan dengan harga beras lokal. Salah satu negara yang memberikan harga beras sangat murah adalah Thailand.
Menurutnya berdasarkan data FAO, harga beras patah 5% Thailand tercatat senilai US$ 449 per ton pada Januari 2014 ini atau, turun 25% dari Januari 2013. Hal itu adalah dampak dari pemerintah Thailand yang memberikan paket subsidi pertanian sebesar US$ 20 miliar sejak tahun 2011. Program ini juga yang memicu penumpukan persediaan beras hingga mencapai 14,7 juta ton tahun ini dari 6,1 juta ton pada 2010.
"Proses penyelundupan sangat mungkin terjadi. Apalagi ketiga negara yaitu India, Vietnam dan Thailand sedang mengalami surplus beras," ungkap Khudori kepada detikfinance , Jumat (7/3/2014). Ia mencatat Vietnam di tahun 2013 lalu mengalami surplus beras sebesar 6,68 juta ton dari total produksi sebanyak 43,4 juta ton. Bahkan Badan Pangan Dunia (FAO) memprediksi jumlah surplus beras Vietnam tahun ini bisa mencapai 7 juta ton.
Selain itu, jumlah pasokan persediaan beras di Thailand jauh lebih besar dari Vietnam. Thailand masih mempunyai stok 14,7 juta ton beras. Sedangkan India produksi beras di tahun 2013 mencapai 105 juta ton atau hingga bulan November 2013 masih surplus sebesar 9,5 juta ton. "Impor beras Indonesia tetap besar meskipun produksi beras kita kan masih surplus," imbuhnya. Sedangkan bila dilihat dari harga, beras impor jauh lebih murah bila dibandingkan dengan harga beras lokal. Salah satu negara yang memberikan harga beras sangat murah adalah Thailand.
Menurutnya berdasarkan data FAO, harga beras patah 5% Thailand tercatat senilai US$ 449 per ton pada Januari 2014 ini atau, turun 25% dari Januari 2013. Hal itu adalah dampak dari pemerintah Thailand yang memberikan paket subsidi pertanian sebesar US$ 20 miliar sejak tahun 2011. Program ini juga yang memicu penumpukan persediaan beras hingga mencapai 14,7 juta ton tahun ini dari 6,1 juta ton pada 2010.
Jakarta -Potensi
penyelundupan beras ke dalam negeri tahun ini diperkirakan akan lebih besar
bila dibandingkan tahun sebelumnya. Pemicunya, produsen beras utama di dunia
seperti India, Thailand, dan Vietnam sedang surplus beras. Pengamat pertanian Asosiasi
Ekonomi Politik Indonesia Khudori mengungkapkan Indonesia menjadi target pasar
beras ketiga negara tersebut.
"Proses penyelundupan sangat mungkin terjadi. Apalagi ketiga negara yaitu India, Vietnam dan Thailand sedang mengalami surplus beras," ungkap Khudori kepada detikfinance , Jumat (7/3/2014). Ia mencatat Vietnam di tahun 2013 lalu mengalami surplus beras sebesar 6,68 juta ton dari total produksi sebanyak 43,4 juta ton. Bahkan Badan Pangan Dunia (FAO) memprediksi jumlah surplus beras Vietnam tahun ini bisa mencapai 7 juta ton.
Selain itu, jumlah pasokan persediaan beras di Thailand jauh lebih besar dari Vietnam. Thailand masih mempunyai stok 14,7 juta ton beras. Sedangkan India produksi beras di tahun 2013 mencapai 105 juta ton atau hingga bulan November 2013 masih surplus sebesar 9,5 juta ton. "Impor beras Indonesia tetap besar meskipun produksi beras kita kan masih surplus," imbuhnya. Sedangkan bila dilihat dari harga, beras impor jauh lebih murah bila dibandingkan dengan harga beras lokal. Salah satu negara yang memberikan harga beras sangat murah adalah Thailand.
Menurutnya berdasarkan data FAO, harga beras patah 5% Thailand tercatat senilai US$ 449 per ton pada Januari 2014 ini atau, turun 25% dari Januari 2013. Hal itu adalah dampak dari pemerintah Thailand yang memberikan paket subsidi pertanian sebesar US$ 20 miliar sejak tahun 2011. Program ini juga yang memicu penumpukan persediaan beras hingga mencapai 14,7 juta ton tahun ini dari 6,1 juta ton pada 2010.
"Proses penyelundupan sangat mungkin terjadi. Apalagi ketiga negara yaitu India, Vietnam dan Thailand sedang mengalami surplus beras," ungkap Khudori kepada detikfinance , Jumat (7/3/2014). Ia mencatat Vietnam di tahun 2013 lalu mengalami surplus beras sebesar 6,68 juta ton dari total produksi sebanyak 43,4 juta ton. Bahkan Badan Pangan Dunia (FAO) memprediksi jumlah surplus beras Vietnam tahun ini bisa mencapai 7 juta ton.
Selain itu, jumlah pasokan persediaan beras di Thailand jauh lebih besar dari Vietnam. Thailand masih mempunyai stok 14,7 juta ton beras. Sedangkan India produksi beras di tahun 2013 mencapai 105 juta ton atau hingga bulan November 2013 masih surplus sebesar 9,5 juta ton. "Impor beras Indonesia tetap besar meskipun produksi beras kita kan masih surplus," imbuhnya. Sedangkan bila dilihat dari harga, beras impor jauh lebih murah bila dibandingkan dengan harga beras lokal. Salah satu negara yang memberikan harga beras sangat murah adalah Thailand.
Menurutnya berdasarkan data FAO, harga beras patah 5% Thailand tercatat senilai US$ 449 per ton pada Januari 2014 ini atau, turun 25% dari Januari 2013. Hal itu adalah dampak dari pemerintah Thailand yang memberikan paket subsidi pertanian sebesar US$ 20 miliar sejak tahun 2011. Program ini juga yang memicu penumpukan persediaan beras hingga mencapai 14,7 juta ton tahun ini dari 6,1 juta ton pada 2010.
TERMINAL TELUK LAMONG MELAYANI KAPAL PETIKEMAS LOKAL
![](http://seputarmetro.com/foto_berita/56among.jpg)
Pada tahap awal pengoperasian dibulan Juli 2014 mendatang,
Terminal Teluk Lamong Surabaya hanya akan melayani kapal peti kemas domestik.
Secara bertahap, terminal perluasan dari Pelabuhan Tanjung Perak tersebut akan
melayani kapal peti kemas dan curah kering internasional. Hal tersebut
diungkapkan oleh Direktur Utama PT Pelindo III Djarwo Surjanto, dalam siaran
pers pada tanggal 1 Maret 2014.
Saat ini, pembangunan Terminal Teluk
Lamong sudah mencapai tahap akhir, tinggal menunggu alat-alatnya datang. Djarwo
mengatakan bahwa, sekitar bulan April 2014 mendatang, akan ada 3 crane (Ship to
Shore Crane) yang datang dan juga crane di darat (Automated Stacking Crane). Kemudian
akan diadakan soft opening pada awal Mei 2014.
Kepala
Humas PT Pelindo III Edi Priyanto mengungkapkan bahwa, Terminal Teluk Lamong
tersebut memiliki kedalaman yang cukup idela yaitu -14 meter LWS dan memiliki panjang
dermaga petikemas internasional sepanjang 500 meter dan dermaga petikemas
domestik sepanjang 450 meter. Sedangkan lapangan petikemas dan curah kering
masing-masing seluas 15,86 Ha dan 10 ha. Kemudian, lahan kantor seluas 7
ha. Pada tahap I pembangunan, Terminal
Teluk Lamong akan mampu menampung petikemas domestik sebanyak 342.000 dan
petikemas internasional 435.000. pada tahap selanjutnya, daya tampung bakal
diperbesar.
GUNUNG KELUD MELETUS
Gunung Kelud yang secara administratif masuk wilayah Kabupaten Kediri, Kabupaten
Malang, dan Kabupaten Blitar, di Jawa Timur, meletus lagi pada Kamis,13 Februari 2014, pukul 22.50 WIB. Letusan ini mengembalikan ciri historis panjang
letusan gunung ini, yang hanya berjeda perubahan letusan pada 2007. Gunung Kelud merupakan gunung api bertipe strato.
Lokasinya berada di 7 derajat 56 menit Lintang Selatan dan 112 derajat 18 menit
30 detik Bujur Timur. Gunung Kelud memiliki ketinggian 1.731 meter di atas
permukaan laut. Letusan terakhir Gunung
Kelud sebelum Kamis ini adalah pada 3-4 November 2007. Letusan tersebut ibarat
jeda dari ciri khas letusan Gunung Kelud yang biasanya adalah eksplosif,
termasuk letusan sekarang. Pada 2007, hanya terjadi letusan efusif, yang
memunculkan kubah lava di tengah lokasi yang dulu adalah danau kawah Gunung
Kelud.
Ribuan
korban jiwa dan terowongan Ampera
Dengan ciri letusan yang eksplosif,
Gunung Kelud adalah salah satu gunung api aktif yang mencatatkan ribuan korban
jiwa dalam sejarah panjang letusannya, meski dampaknya belum seluar biasa
letusan Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat ataupun Gunung Krakatau di Selat
Sunda yang sampai mengguncang dunia. Sebelum
letusan pada 2007, Gunung Kelud dikenal sebagai gunung api dengan kawah berupa
danau. Menurut Surono dalam sebuah wawancara, kedahsyatan dampak letusan dengan
tipe kawah semacam Gunung Kelud ini akan berbanding lurus dengan volume air
pada danau kawah.
Letusan efusif pada 2007, telah menyurutkan danau
kawah di Gunung Kelud, hanya menyisakan genangan yang bahkan nyaris kering.
Namun, sebelumnya upaya untuk menyusutkan volume danau kawah ini juga sudah
dilakukan pemerintah, yaitu dengan pembangunan terowongan pembuangan air.
Proyek pertama dibangun pada masa pemerintahan kolonial, pada 1926.
Terowongan tersebut dibangun setelah
letusan Gunung Kelud meletus pada 1919 yang menewaskan tak kurang dari 5.160
orang. Terowongan yang dibangun pemerintah kolonial itu sempat tertutup
material vulkanik pada letusan 1966 meski lolos dari kerusakan akibat letusan
pada 1951. Meski letusan 1919 sudah memakan korban jiwa sedemikian banyak,
letusan Gunung Kelud yang paling banyak menewaskan berdasarkan catatan yang ada
adalah letusan pada 1586, dengan lebih dari 10.000 orang jadi korban.
Terowongan pengalir air dari danau
kawah buatan 1926 masih berfungsi sampai sekarang. Namun, setelah letusan 1966,
Pemerintah Indonesia membangun terowongan baru yang lokasinya 45 meter di bawah
terowongan lama. Terowongan baru yang rampung dibangun pada 1967 ini diberi
nama Terowongan Ampera. Fungsinya menjaga volume air danau kawah tak lebih dari
2,5 juta meter kubik.
Pada letusan 1990 yang berlangsung
selama 45 hari, material vulkanik yang dilontarkan letusan Gunung Kelud
mencapai 57,3 juta meter kubik. Namun, lahar dinginnya mengalir sampai 24
kilometer melewati 11 sungai yang berhulu di Gunung Kelud. Terowongan Ampera
pun sempat tersumbat, dan revitalisasinya baru rampung pada 1994.